Mengeja Lafad

Hari pagi tak jarang lurus dari
jalan matahari,
bagi penutup fajar

Dari waktu mengaju
banyak hal keluar dari bibir
tanpa awal dan akhir
lafad

Sepanjang kita termenung
atau hanya terbaring tidur dengan kasur
yang bukan milik kita, bukan pula
kita bergerak menata bangun dengan membaringkan
pikiran untuk hati dan cakrawala

Bukan pula kita manusia yang menangis
walau setiap saat ada
alam yang rusak sebab kita

Bukan pula kita yang bangkit
dari keterpurukan, melainkan yang mengemis
pada mereka yang berwajah putih
dengan rambut suku Belanda

Begitulah cara kita hidup, padahal
fajar tahu siapa dirinya
sedang kita tak tahu arah mata angin dan
kapan hatinya

Mari kita tidur dan bangun dari hasil
mimpi kita
walau hanya selaput angan belaka

Purwokerto, 2015

Comments

Popular posts from this blog

Hal Paling Mengerikan di Tahun 2017

Sabda Ombak

Ario Abdillah Palembang (Ario Damar)