HUJAN DI LANGIT KARANGSUCI

1.
Kupandangi hujan satu-satu
dan tak terjadi apa-apa
kupegangi alirannya
dan tak menyisakan apa-apa

Aku yang duduk di tengah kerumunan medung
memandangi kanan dan kiri
hanya ada tetesan-tetesan isyarat
bumi dan semesta

Tiada petir yang mengiringi hujan
tiada juga mendung sebelum kemarau
hanya ada awan saling tanya
pada sesuatu yang tak dimengerti

Untuk pertama kali hujan dan bumi
tidak saling percaya
untuk pertama kali pula air dan awan
menjelma badai

Untuk pertanyaan yang sebenarnya tak akan pernah usai
lorong-lorong menutup diri
menerima alirannya
demi dirinya sendiri

Dan aku tak berada di antara tragedi itu
meski aku mampu bercerita
dengan kejadian yang dikirimkan alam
dan dengan kepasrahan

2.
Dari bagian karang-karang
pelan-pelan aku memeluk
dengan pelukan yang tiada tujuan
antara itu yang harus kurindu

Dari kaca dan tembok suci
batu dan lukisan
bumi dan langit
menjadi penutup senja dari malam yang bersemi

Tak ada percakapan
atau pertikaian agar tetap terjadi
kemesraan antara kita
hujan petir dan aku, serta mereka yang menjadi diriku

Untuk keduakalinya hujan dan bumi
saling merindu
dan untuk keduakalinya mendung dan awan
saling mencumbu

An-Noer, 2017

Comments

Popular posts from this blog

Hal Paling Mengerikan di Tahun 2017

Sabda Ombak

Ario Abdillah Palembang (Ario Damar)