Biarkan Sujudmu yang Bercerita
Bukan kesayangan benderang
Sekalipun malam memandang matahari
Itu sebab hati dambaan
Menyatu digulita malam
Sekalipun malam memandang matahari
Itu sebab hati dambaan
Menyatu digulita malam
Hari yang terang. Hari berdoa. Hari kecintaan
ialah malam tenggelam segala waktu
Usaha dan anugerah
Bahkan kita tak mampu mencari bayangan mana yang harus kau rumuskan
ialah malam tenggelam segala waktu
Usaha dan anugerah
Bahkan kita tak mampu mencari bayangan mana yang harus kau rumuskan
Bertapalah!
Bentuk bumi-nya enggan
Namun betapa. Betapa menolak
Jika di depan ada intan berhias permata tak ada jarak untukmu
Namun betapa. Betapa menolak
Jika di depan ada intan berhias permata tak ada jarak untukmu
Untailah maka engkau tiada
Menjauhlah maka engkau abadi
Mendekat kau berdarah
menjauh kau menangis
Menjauhlah maka engkau abadi
Mendekat kau berdarah
menjauh kau menangis
Jika kau masih bercerita tangismu yang ialah
Menghindar dari kematian hidup
Bukanlah itu kenyataan sebenarnya, yang hidup yang sementara
Menghindar dari kematian hidup
Bukanlah itu kenyataan sebenarnya, yang hidup yang sementara
Namun menuju keabadian
Hanya sujudmu yang menenangkan
Dari gemerlap dunia. Hanya sujudmu yang membuka mata dan
hanya sujudmu yang mengingatkan betapa fananya apa yang terpandang
Purwokerto, 2015
Comments
Post a Comment