PERIHAL CINTA

Duduk di malam yang tenang, dan hati yang menjegal
setiap nafas yang di petik, selalu lupa
kamu dan rembulan menyebut aku.

Perihal cinta
Darahku mendesirkan salju
yang menyejukkan darahmu
dan engkau menyebutnya ‘kita’
Darahku dan darahmu
menyatu dalam tubuh yang berbeda
namun berpacu dalam dingin yang sama.

Perihal cinta
Napasku menggetarkan gelombang yang menjalar
ke laut-laut jiwamu
dan engkau teriak olehnya
Napasku dan napasmu
mengalir dari sungai dada yang berbeda
namun tergerus dalam badai yang sama

Perihal cinta
Tanganku mengulurkan kata
yang menyatu ke semua jasadmu
dan engkau mengertiku tanpa tanya
Jasadku dan jasadmu
membalut dua tubuh yang berbeda
namun berbagi rasa yang sama

Perihal cinta
Matamu seketika membuka pintu wajahku
dan aku menemukan rumah yang berseri
Mataku dan matamu
terbentang dalam kelopak yang berbeda
namun menuju arah yang sama

Perihal cinta
Bila darahku, napasku, jasadku, dan mataku
kehilangan makna dan fungsinya
Bila engkau tak ada di sana
semuanya menangis

Perihal cinta
Jika darahmu, napasmu, jasadmu, dan matamu
kehilangan semua kediaman dan jalan tujuan
Bila tak ada aku di sini
cintamu dan cintaku
yang punya kekuatan, daya, hasrat, kecerdasan,
kehangatan, dan kebijaksanaan
untuk menjadikan engkau dan aku dalam
waktu
dan menghuni semuanya
demi kita dan kita.

Purwokerto, 2016

Comments

Popular posts from this blog

Hal Paling Mengerikan di Tahun 2017

Sabda Ombak

Ario Abdillah Palembang (Ario Damar)