MENGADAH NASIB ATAU MATAMU
Di hari nafasku berpagut dengan
bumi sendiri, bulan yang utuh ialah seorang yang kuceritakan
saat aku lelap mengukir mimpi
membiarkan bintang melepaskan tubuhnya satu per satu dengan penuh hati-hati
Saat itu kupanjatkan doa untuk Pangeran
yang bahkan tiada hari berbungkus saji
keringat dan air mata
harapan adalah hari esok
Ketepatan janji; mengadah nasib dari cinta
meninggalkan agar bisa selalu mengingat, terbang ke tempat
menjadi hiasan dan mengisi kekosongan
agar aku tahu, mana yang kuat mengadah matahari atau matamu
Malam semakin larut
sementara adalah doa
sepertiga hidup, menyapa bongkahan kesepian
tak ada apa-apa kecuali aku dan kamu
Banyuasin, 2016
bumi sendiri, bulan yang utuh ialah seorang yang kuceritakan
saat aku lelap mengukir mimpi
membiarkan bintang melepaskan tubuhnya satu per satu dengan penuh hati-hati
Saat itu kupanjatkan doa untuk Pangeran
yang bahkan tiada hari berbungkus saji
keringat dan air mata
harapan adalah hari esok
Ketepatan janji; mengadah nasib dari cinta
meninggalkan agar bisa selalu mengingat, terbang ke tempat
menjadi hiasan dan mengisi kekosongan
agar aku tahu, mana yang kuat mengadah matahari atau matamu
Malam semakin larut
sementara adalah doa
sepertiga hidup, menyapa bongkahan kesepian
tak ada apa-apa kecuali aku dan kamu
Banyuasin, 2016
Comments
Post a Comment