AKU GELOMBANG DAN CAHAYA
Dalam panjang
angin menusuk ketegangan sekujur diri
aku terdiam, dan Engkau?
Menatap sunyi bersama jiwa.
Hati yang lusuh. Kembali ke lingkaran kota
tumpukan batu-bata seolah semesta
namun aku tertunduk lesu.
Sejak purnama kembali menutup diri
yang lebih beraura dari sekedar duduk
menikmati Kasih.
Bukan itu yang Engkau tahu!
Yang kutahu. Getaran masa yang lebam
membuat kampung gemuruh
mendendangkan jelma Tuhan
Akulah Cinta
Dari balik sisir
Kau merenung dalam gelombang arus cahaya
Bekasi, 2016
angin menusuk ketegangan sekujur diri
aku terdiam, dan Engkau?
Menatap sunyi bersama jiwa.
Hati yang lusuh. Kembali ke lingkaran kota
tumpukan batu-bata seolah semesta
namun aku tertunduk lesu.
Sejak purnama kembali menutup diri
yang lebih beraura dari sekedar duduk
menikmati Kasih.
Bukan itu yang Engkau tahu!
Yang kutahu. Getaran masa yang lebam
membuat kampung gemuruh
mendendangkan jelma Tuhan
Akulah Cinta
Dari balik sisir
Kau merenung dalam gelombang arus cahaya
Bekasi, 2016
Comments
Post a Comment